Komunikasi itu seperti bertukar pesan atau cerita antara dua orang atau lebih. Saat kita berkomunikasi, kita memberikan pesan kepada orang lain dan mereka membalas kembali pesan kepada kita. Pesan bisa berupa informasi, ide, atau perasaan.

Dalam komunikasi, ada beberapa hal yang penting. Pertama, pengirim pesan. Pengirim bisa berbicara atau menulis pesan. Kedua, ada pesan yang ingin disampaikan. Pesan bisa berupa perkataan, tulisan atau bahasa tubuh seperti ekspresi wajah atau gerakan tubuh. Ketiga, penerima pesan. Penerima bisa mendengarkan atau membaca pesan yang dikirimkan. Keempat, ada umpan balik, yang berarti tanggapan dari penerima. Umpan balik bisa berupa kata-kata atau reaksi tubuh seperti senyum atau anggukan kepala. Terakhir, ada konteks atau situasi di mana dan kenapa komunikasi tersebut bisa terjadi.

Komunikasi tidak hanya tentang mengirim pesan, tetapi juga tentang memahami satu sama lain. Kita harus berusaha memahami apa yang dikatakan orang lain dan bagaimana mereka merasa. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbicara atau menulis, atau bahkan dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh.

Tujuan utama dari komunikasi adalah agar kita saling memahami. Komunikasi membantu kita berbagi informasi, pengetahuan, dan ide-ide dengan orang lain. Selain itu, komunikasi juga membantu kita mempengaruhi orang lain, membangun hubungan yang baik, dan menyelesaikan masalah. Dengan memahami cara berkomunikasi dengan baik, kita bisa menjadi lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain dan menjadi pembicara yang efektif.


Pengertian, Jenis, Komponen, Fungsi, Tujuan  dalam Dasar Komunikasi

Konsep Dasar Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Pesan tersebut dapat berupa verbal (lisan atau tertulis) maupun non-verbal (bahasa tubuh, ekspresi wajah, dll). Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk memahami dan dipahami oleh orang lain.

Jenis-Jenis Komunikasi

Jenis-jenis komunikasi mencakup beragam cara dan bentuk yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara individu. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang beberapa jenis komunikasi yang umum:

Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata lisan atau tertulis untuk menyampaikan pesan. Ini adalah bentuk komunikasi yang paling umum dan melibatkan pembicaraan, diskusi, presentasi, ceramah, atau tulisan. Komunikasi verbal dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik formal maupun informal.

Dalam komunikasi ini, kita bisa menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan. Kita dapat berbicara secara lisan atau menulis kata-kata dalam tulisan. Contohnya, ketika kita merasa senang, kita bisa mengatakan, "Aku senang!" atau ketika lapar, kita bisa mengungkapkan, "Aku lapar!"

Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi non-verbal melibatkan penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan, postur tubuh, intonasi suara, dan isyarat untuk menyampaikan pesan. Komunikasi non-verbal dapat memberikan informasi tambahan yang melengkapi pesan verbal. Misalnya, tersenyum saat senang atau menangis saat sedih.

Komunikasi Formal

Komunikasi formal terjadi dalam konteks profesional atau organisasi yang mengikuti aturan, struktur, dan tata bahasa yang ditetapkan. Contohnya termasuk presentasi di tempat kerja, pertemuan resmi, laporan tertulis, surat bisnis, atau pidato formal. Komunikasi formal sering kali lebih terstruktur dan memiliki tujuan yang jelas.

Komunikasi Informal

Komunikasi informal terjadi dalam interaksi sehari-hari tanpa aturan atau struktur yang ketat. Ini melibatkan percakapan santai dengan teman, anggota keluarga, atau rekan kerja. Komunikasi informal cenderung lebih santai, ramah, dan seringkali lebih bebas dalam hal bahasa yang digunakan.

Komunikasi Massa

Komunikasi massa melibatkan penyampaian pesan kepada khalayak yang lebih luas melalui media massa, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, atau platform digital. Komunikasi massa memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi opini publik, atau mempromosikan produk atau layanan kepada audiens yang besar.

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih secara langsung. Ini melibatkan pertukaran langsung pesan antara individu, seperti percakapan tatap muka, panggilan telepon, atau obrolan video. Komunikasi interpersonal seringkali lebih pribadi, intim, dan memungkinkan adanya interaksi yang lebih mendalam.

Komunikasi Komputer-Mediasi

Komunikasi komputer-mediasi melibatkan penggunaan teknologi komputer dan internet untuk menyampaikan pesan. Ini termasuk email, obrolan online, media sosial, video konferensi, atau platform komunikasi lainnya. Komunikasi ini memungkinkan individu untuk berinteraksi secara virtual tanpa kehadiran fisik.

Komponen Komunikasi

Komponen-komponen komunikasi merupakan elemen-elemen penting yang terlibat dalam proses komunikasi antara pengirim dan penerima. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap komponen komunikasi:

Pengirim (Sender)

Pengirim adalah orang atau entitas yang mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Pengirim bertanggung jawab untuk merumuskan pesan dengan jelas dan memilih cara yang tepat untuk menyampaikannya kepada penerima.

Pesan (Message)

Pesan merupakan isi atau konten dari informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan bisa berupa gagasan, ide, instruksi, perasaan, atau informasi apa pun yang ingin dikomunikasikan. Penting untuk menyusun pesan dengan baik agar dapat dipahami dengan jelas oleh penerima.

Media Komunikasi

Media komunikasi merujuk pada alat atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima. Media komunikasi bisa berupa lisan (percakapan, presentasi), tertulis (surat, email), visual (gambar, grafik), atau teknologi digital (pesan teks, panggilan video).

Penerima (Receiver)

Penerima adalah orang atau entitas yang menerima pesan dari pengirim. Tugas penerima adalah mendengarkan, membaca, atau mengamati dengan seksama pesan yang disampaikan oleh pengirim. Penerima perlu menerjemahkan dan memahami pesan sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi.

Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik merupakan respon atau tanggapan dari penerima terhadap pesan yang diterima. Umpan balik bisa bersifat verbal atau non-verbal dan bertujuan untuk memberi tahu pengirim apakah pesan telah diterima, dipahami, dan direspon dengan baik. Umpan balik membantu memastikan pemahaman yang tepat antara pengirim dan penerima.

Konteks

Konteks mengacu pada lingkungan atau situasi di mana komunikasi terjadi. Konteks melibatkan faktor-faktor seperti latar belakang budaya, norma sosial, lokasi fisik, waktu, dan hubungan antara pengirim dan penerima. Konteks dapat mempengaruhi cara pesan dikodekan, diterima, dan diinterpretasikan oleh penerima.

Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi mencakup peran dan kontribusi penting komunikasi dalam kehidupan kita. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang beberapa fungsi komunikasi:

1. Memahami

Fungsi utama komunikasi adalah untuk memungkinkan kita memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi memungkinkan kita berbagi informasi, ide, dan perasaan dengan orang lain. Melalui komunikasi, kita dapat mengerti pandangan, perspektif, dan kebutuhan orang lain, yang membantu memperkuat hubungan sosial dan saling pengertian antarindividu.

2. Menginformasikan

Komunikasi berperan penting dalam menyampaikan informasi. Melalui komunikasi, kita dapat menyebarkan fakta, data, pengetahuan, atau berita kepada orang lain. Komunikasi yang baik membantu memastikan pesan yang tepat dan akurat disampaikan kepada penerima.

3. Memengaruhi

Komunikasi memiliki kekuatan untuk memengaruhi perilaku, sikap, dan pandangan orang lain. Melalui komunikasi yang persuasif, kita dapat mempengaruhi orang lain untuk mengubah pendapat, sikap, atau tindakan mereka. Komunikasi yang efektif dapat membangun kepercayaan, memotivasi, dan mempengaruhi orang lain dalam berbagai konteks.

4. Membangun Hubungan

Komunikasi yang baik membantu membangun hubungan yang kuat dan saling percaya antara individu. Melalui komunikasi yang terbuka, empati, dan saling mendengarkan, kita dapat memperkuat ikatan dengan orang lain. Komunikasi yang positif dan responsif membantu membangun hubungan interpersonal yang sehat dan harmonis.

5. Menyelesaikan Konflik

Komunikasi yang efektif juga berperan dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, konflik, atau masalah antara individu atau kelompok. Dengan berkomunikasi dengan jujur, terbuka, dan empatik, kita dapat memfasilitasi dialog, pemahaman bersama, dan pencarian solusi yang memuaskan untuk semua pihak yang terlibat.

Untuk membantumu menyelesaikan konflik dengan berkomunikasi, memahami hambatan dalam proses berkomunikasi akan memberitahumu apa saja yang mungkin akan terjadi dan cara mengatasinya.

6. Menghibur

Komunikasi juga memiliki fungsi untuk memberikan hiburan dan kesenangan kepada orang lain. Melalui komunikasi yang kreatif, misalnya melalui cerita, humor, atau seni pertunjukan, kita dapat menghibur, memancing tawa, atau menyampaikan kegembiraan kepada audiens.

7. Pendidikan

Komunikasi berperan penting dalam proses pendidikan. Melalui komunikasi, pengetahuan, keterampilan, atau pelajaran dapat ditransfer dari satu individu ke individu lainnya. Komunikasi yang baik membantu dalam proses belajar-mengajar, diskusi, dan berbagi informasi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan intelektual.

Setiap fungsi komunikasi ini saling terkait dan memainkan peran yang penting dalam berbagai aspek kehidupan kita. Memahami dan mengoptimalkan fungsi-fungsi ini dapat membantu meningkatkan kualitas interaksi dan hubungan kita dengan orang lain, serta mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.

Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi merujuk pada hasil atau hasil yang ingin dicapai melalui proses komunikasi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang beberapa tujuan komunikasi yang umum:

1. Informasi

Salah satu tujuan utama komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi. Komunikasi bertujuan untuk menyampaikan fakta, data, pengetahuan, atau berita kepada orang lain. Dengan komunikasi yang efektif, pesan yang relevan dan akurat dapat disampaikan dengan jelas kepada penerima.

2. Persuasi

Tujuan komunikasi persuasif adalah untuk mempengaruhi pendapat, sikap, atau tindakan orang lain. Komunikasi persuasif digunakan dalam konteks seperti pemasaran, politik, atau advokasi untuk membujuk atau meyakinkan orang lain untuk mengadopsi pandangan atau perilaku tertentu.

3. Hiburan

Komunikasi juga memiliki tujuan untuk memberikan hiburan dan kesenangan kepada orang lain. Melalui komunikasi yang kreatif, misalnya melalui cerita, humor, atau seni pertunjukan, tujuan ini dapat tercapai. Komunikasi yang menghibur mampu memancing tawa, menginspirasi, atau memberikan kesenangan kepada audiens.

4. Pendidikan

Komunikasi memiliki tujuan untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, atau pelajaran kepada orang lain. Tujuan ini relevan dalam konteks pendidikan, di mana komunikasi digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, memfasilitasi proses belajar-mengajar, atau berbagi informasi yang mendukung perkembangan intelektual.

5. Memotivasi

Komunikasi juga bertujuan untuk memotivasi orang lain. Melalui komunikasi yang inspiratif dan membangkitkan semangat, kita dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, menghadapi tantangan, atau mengambil tindakan yang positif. Komunikasi yang memotivasi dapat menggerakkan orang lain untuk melakukan perubahan atau mencapai hasil yang diinginkan.

6. Hubungan

Komunikasi bertujuan untuk membangun dan memperkuat hubungan antara individu. Komunikasi yang efektif membantu dalam membangun hubungan yang sehat, saling percaya, dan saling pengertian antara pasangan, keluarga, teman, atau rekan kerja. Tujuan ini dicapai melalui komunikasi yang terbuka, empatik, dan responsif.

Public Speaking dalam Komunikasi

Public speaking atau berbicara di depan umum merupakan aspek penting dalam konteks komunikasi. Ini melibatkan kemampuan seseorang untuk berbicara atau menyampaikan pesan kepada khalayak yang lebih luas, seperti audiens dalam presentasi, seminar, konferensi, atau pidato publik.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang public speaking dalam komunikasi:

1. Menyampaikan Pesan dengan Jelas

Public speaking memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas kepada audiens. Kemampuan untuk mengorganisir dan mengartikulasikan gagasan, ide, atau informasi secara terstruktur dan kohesif adalah keterampilan penting dalam public speaking. Dengan menggunakan bahasa yang jelas, contoh yang relevan, dan alur presentasi yang baik, seorang pembicara dapat memastikan pesan mereka mudah dipahami oleh audiens.

2. Memengaruhi dan Mempengaruhi Audiens

Public speaking memungkinkan seseorang untuk memengaruhi dan mempengaruhi audiensnya. Seorang pembicara dapat menggunakan kekuatan kata-kata dan keahlian berbicara yang meyakinkan untuk mempengaruhi opini, sikap, atau tindakan audiens. Melalui gaya berbicara yang persuasif, pembicara dapat membangun argumen yang kuat, menyajikan bukti yang relevan, dan membawa perubahan atau inspirasi kepada audiensnya.

3. Memperkuat Keterampilan Komunikasi

Public speaking merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan keterampilan komunikasi seseorang. Dalam proses persiapan dan pengiriman pidato atau presentasi, seorang pembicara harus mempertimbangkan pemilihan kata, penggunaan intonasi suara, ekspresi tubuh, dan kontak mata dengan audiens. Hal ini membantu seseorang dalam mengasah keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan audiens yang berbeda.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Public speaking dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Melalui pengalaman berbicara di depan umum, seseorang dapat mengatasi ketakutan atau kecemasan yang terkait dengan berkomunikasi dengan orang banyak. Dengan melihat reaksi positif dari audiens dan mendapatkan umpan balik yang membangun, seorang pembicara dapat memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam berkomunikasi secara umum.

Hal ini juga dipengaruhi oleh konsep diri ketika berkomunikasi. Kepercayaan diri akan bertambah jika kamu menerima dirimu saat ini, kemudian berusaha memperbaikinya.

5. Memperkuat Kredibilitas dan Otoritas

Kemampuan public speaking yang baik dapat memperkuat kredibilitas dan otoritas seseorang. Ketika seseorang mampu menyampaikan pesan dengan keyakinan, kejelasan, dan keahlian, mereka akan dianggap sebagai ahli dalam bidang mereka. Public speaking yang efektif membantu membangun reputasi dan kepercayaan dari audiens dan dapat membuka pintu untuk peluang baru, seperti kolaborasi, promosi, atau kepemimpinan dalam bidang yang relevan.

Dalam keseluruhan, public speaking adalah keterampilan komunikasi yang penting dalam konteks profesional, akademik, dan sosial. Dengan mengembangkan kemampuan public speaking yang baik, seseorang dapat menjadi komunikator yang lebih efektif, memengaruhi audiens, dan menginspirasi perubahan.
Oleh Master Oopsi

Juli 13, 2023

Artikel Terkait

> <
Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!